Pembuatan Esensial Minyak Pala

Proses Pembuatan Minyak Pala. Ada beberapa metode untuk mendapatkan atau menghasilkan Minyak Pala. Sebagaian besar di proses dengan metoda Destilasi atau penyulingan dan itu juga yang dikenal sebagian besar masyarakat Indonesia. Sementara itu di beberapa negara Maju sudah beralih ke metoda ekstraksi bahkan ke Supercritical Fluid Extraction biasa disingkat dengan SCFE. Oleh karena itu terdapat perbedaan harga yang sangat signifikan, hasil minyak pala yang di proses dengan destilasi, ekstraksi dan ekstrasi SCFE. Salah satu Penghasil Pala terbesar di dunia adalah dari Grenada, sebuah negara kecil yang luasnya tak lebih besar dari Kabupaten Kepulauan Sangihe di Sulawesi Utara. Jika Sangihe punya luas wilayah 461,1 km2, maka Grenada hanya punya luas wilayah sebesar 344 km2, lebih luas sedikit dari Kabupaten Sitaro (276 km2). Pala di Grenada diyakini berasal dari Banda di Maluku pada tahun 1843 Frank Gunney dicatat sebagai pembawanya. Produksi samping pala Grenada yang berkualitas sangat baik sudah dikenal digunakan pada produk merek terkenal seperti parfum Hugo Boss dan Channel Blue. Pala adalah salah satu komoditi penting di Eropa. Tak hanya digunakan untuk memasak tapi juga dalam industri lain, seperti kosmetik dan kesehatan. Oleh sebab itu, Uni Eropa mengharapkan Indonesia tetap memproduksi pala dengan kualitas terbaik. Sebab, permintaan rempah-rempah jenis ini di waktu mendatang tidak akan pernah surut. "Indonesia merupakan produsen pala terbesar di dunia dan eksportir terbesar untuk pasar Eropa," ucap Viault. "Jadi secara alami di masa depan, tidak ada alasan bagi Eropa untuk mengurangi permintaan tanaman pala dari Indonesia," pungkas Viault. Ekspor pala dari Indonesia, kata dia, menunjukkan tren positif. Selama lima tahun terakhir peningkatan sebanyak 5%. Tapi tentu saja, jika Anda melihat dan menilai melalui volume ekspor, ya itu menurun," sebutnya. Menambahkan pernyataan dari Frida, Kepala Kerjasama Uni Eropa dengan Indonesia, Brunei Darussalam, dan ASEAN, Franck Viault, menyebut ada beberapa masalah yang menyebabkan harga pala dari Siau turun. Selain adanya pesaing, ditemukannya aflatoxin (jamur) dalam komoditas tersebut. "Kualitas pala tidak hanya ditentukan ukuran, aroma, atau sekering apa pala itu. Yang paling penting adalah (pala) tidak boleh mengandung aflatoxin," jelas Viault. Dia menekankan, untuk warga Eropa standar kualitas sangat penting. Oleh karenanya, Uni Eropa mendorong agar petani pala Indonesia dapat memproduksi pala tanpa ada aflatoxin. "Bagi kami, sangat penting melindungi kesehatan konsumen. Itu mengapa kami menerapkan standar yang begitu tinggi," Komoditas Pala terbaik di dunia masih dimiliki oleh Indonesia. Sudah saatnya kita untuk dapat memproses Minyak Pala yang terbaik dengan Teknologi yang terbaik saat ini. Berrikut adalah proses menggunakan metoda SCFE. Silahkan lihat prosesnya disini

Komentar

Postingan Populer